Akar Kelam Tintin: Propaganda dan Kolaborasi Selama Pendudukan Nazi
Afiliasi Politik Hergé
Georges Prosper Remi, pencipta Tintin, adalah seorang Katolik konservatif yang menerbitkan karya awalnya di Le Vingtième Siècle, sebuah surat kabar pro-otoriter. Ketika tahun 1930-an berlangsung, pandangan politik Hergé menjadi lebih ekstrem, dan ia secara terbuka mendukung ideologi fasis.
Kolaborasi dengan Nazi
Ketika Nazi Jerman menginvasi Belgia pada tahun 1940, banyak surat kabar tutup daripada berkolaborasi dengan penjajah. Namun, Hergé memilih untuk terus menerbitkan Tintin di Le Soir, sebuah surat kabar berbahasa Prancis yang tetap beroperasi di bawah kendali Nazi. Keputusan ini telah banyak dikritik sebagai bentuk kolaborasi dengan musuh.
Anti-Semitisme dalam Tintin
Selama pendudukan Nazi, Hergé menerbitkan beberapa cerita Tintin yang berisi citra dan tema anti-Semit. Dalam satu cerita, berjudul “Bintang Jatuh”, penjahatnya adalah seorang pemodal Yahudi-Amerika yang tamak dan berhidung bengkok bernama Blumenstein. Hergé kemudian meminta maaf atas penggambaran ini, dengan alasan bahwa itu adalah “gaya saat itu”.
Karikatur Ras
Selain citra anti-Semit, cerita Tintin karya Hergé juga menampilkan karikatur rasis dari kelompok lain, seperti orang Afrika dan Asia. Karikatur ini tidak memiliki tujuan dalam cerita dan jelas dimaksudkan untuk menyenangkan tuan-tuan Nazi Hergé.
Revisionisme Pascaperang
Setelah perang, Hergé merevisi banyak cerita awalnya untuk menghapus atau mengurangi konten yang menyinggung. Namun, ingatan akan kisah-kisah ini tetap ada, dan reputasi Hergé ternoda oleh kolaborasinya dengan Nazi.
Implikasi Etis
Keputusan Hergé untuk menerbitkan di sebuah surat kabar kolaborator menimbulkan pertanyaan etis penting tentang peran seniman di masa perang dan penindasan. Ada yang berpendapat bahwa seniman mempunyai tanggung jawab untuk melawan propaganda dan sensor, sementara yang lain percaya bahwa mereka harus bebas mengekspresikan pandangan mereka sendiri, meskipun pandangan tersebut tidak populer atau menyinggung.
Dampak pada Warisan Tintin
Terlepas dari kontroversi seputar aktivitas Hergé di masa perang, Tintin tetap menjadi karakter yang populer dan dicintai. Namun, pengungkapan tentang kolaborasi Hergé dengan Nazi telah membayangi warisannya, dan karyanya sekarang sering dilihat melalui lensa kritis.
Kompleksitas Sensor dan Propaganda
Kasus Hergé dan Tintin menyoroti kompleksitas sensor dan propaganda. Meskipun penting untuk melindungi kebebasan berpendapat, namun penting juga untuk menyadari potensi seniman sebagai alat propaganda. Masyarakat harus tetap waspada dalam meneliti media yang mereka konsumsi dan meminta pertanggungjawaban seniman atas tindakan mereka.
Pengaruh Fasisme pada Budaya Eropa
Kolaborasi Hergé dengan Nazi adalah pengingat akan pengaruh kuat yang dimiliki fasisme terhadap budaya Eropa pada tahun 1930-an dan 1940-an. Fasisme menarik banyak orang yang kecewa dengan demokrasi dan mencari rasa identitas dan tujuan nasional. Penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan munculnya fasisme untuk mencegah hal itu terjadi lagi.