Lukisan Terakhir Vincent van Gogh: Sebuah Perspektif Baru
Kekeliruan Identifikasi “Ladang Gandum dengan Burung Gagak”
Selama beberapa dekade, “Ladang Gandum dengan Burung Gagak” karya Vincent van Gogh secara luas dianggap sebagai mahakarya terakhirnya. Akan tetapi, penelitian terkini telah menantang kepercayaan yang telah lama dipegang ini, menunjukkan bahwa sebuah lukisan yang kurang dikenal berjudul “Akar Pohon” lebih mungkin menjadi karya terakhirnya.
Bukti untuk “Akar Pohon”
Peneliti dari Museum Van Gogh di Amsterdam telah memaparkan beberapa argumen yang mendukung “Akar Pohon” sebagai lukisan terakhir van Gogh.
- Surat dari van Gogh: Sebuah surat yang ditulis oleh van Gogh pada tanggal 10 Juli 1890 mencantumkan tanggal pembuatan “Ladang Gandum dengan Burung Gagak” dua setengah minggu sebelum kematiannya, bertentangan dengan atribusi tradisional.
- Sifat yang belum selesai: “Akar Pohon” adalah salah satu dari hanya dua karya yang belum selesai yang berasal dari hari-hari terakhir kehidupan van Gogh, sementara ia jarang meninggalkan kanvas yang belum lengkap.
- Pergeseran gaya: Beberapa peneliti percaya bahwa gaya van Gogh menjadi lebih abstrak menjelang akhir hidupnya, dan “Akar Pohon” menunjukkan pergeseran ini lebih jelas daripada “Ladang Gandum dengan Burung Gagak”.
- Deskripsi oleh Andries Bonger: Saudara ipar Theo van Gogh, Andries Bonger, awalnya mengidentifikasi “Ladang di Dekat Auvers” sebagai karya terakhir van Gogh tetapi kemudian menggambarkan lukisan lain, “sous bois” (pemandangan hutan), yang lebih cocok dengan deskripsi “Akar Pohon”.
Makna “Akar Pohon”
Di luar bukti teknis, perumpamaan dan simbolisme dalam “Akar Pohon” menunjukkan pesan pribadi yang mendalam dari van Gogh.
- Metafora berbasis alam: Peneliti senior Louis van Tilborgh menafsirkan lukisan itu sebagai representasi dari perjalanan hidup van Gogh sendiri, dengan akar pohon yang terekspos melambangkan perjuangan dan akhirnya kejatuhannya.
- Korespondensi van Gogh: Dalam sebuah surat yang ditulis tak lama sebelum kematiannya, van Gogh menulis, “Hidupku juga diserang dari akarnya, langkahku juga mulai goyah.” Bagian ini menggemakan pencitraan dalam “Akar Pohon”.
- Ekspresi artistik: Sementara kurator Nienke Bakker memperingatkan agar tidak menafsirkan lukisan tersebut secara berlebihan, ia mengakui bahwa van Gogh sedang mengekspresikan kondisi emosionalnya melalui seninya. “Akar Pohon” mencerminkan perjuangan, ketahanan, dan sifat pahit manis kehidupan.
Implikasi bagi Warisan van Gogh
Pengubahan atribusi lukisan terakhir van Gogh memiliki implikasi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang karya dan kehidupannya.
- Evolusi artistik: “Akar Pohon” menunjukkan kesediaan van Gogh untuk bereksperimen dan mendorong batas-batas seninya, bahkan di hari-hari terakhir hidupnya.
- Kedalaman emosional: Lukisan itu memberikan jendela menuju gejolak batin van Gogh dan perjuangannya melawan penyakit mental.
- Apresiasi terhadap karyanya: Dengan mengakui “Akar Pohon” sebagai lukisan terakhir van Gogh, kita dapat memperoleh apresiasi yang lebih dalam terhadap keseluruhan jangkauan ekspresi artistiknya dan kompleksitas hidupnya.
Kesimpulan
Bukti dan penafsiran “Akar Pohon” sangat menunjukkan bahwa itu adalah lukisan terakhir Vincent van Gogh, sebuah karya yang menangkap esensi hidup dan seninya. Ini menantang asumsi kita sebelumnya dan mengundang kita untuk mengeksplorasi makna dan keindahan yang mendalam dari mahakarya yang kurang dikenal ini.